Harap tinggalkan pesan

Sekelumit Tentang Endri Susanto Pejuang Si Miskin

Mataram-tuturntb-
Saya mengenal pemuda murah senyum ini sejak ia masih duduk di bangku SMA. waktu itu endri tinggal bersama keluarga yang juga tetangga dekat rumah di jambianom. seingat saya, endri rajin sekali ke masjid dan sedari dulu senyumnya memang selalu sehangat itu.

Kembali bertemu dengan lelaki sarat prestasi ini sejak saya dan suami memutuskan hijrah sementara waktu, pulang ke lombok utara. saat itu ia bekerja sebagai staff ahli di kantor DPRD provinsi NTB. setahu saya, ia menjadi aktivis sejak masih mahasiswa dan beberapa tahun belakangan ia membuat gebrakan yang sangat membanggakan. endri bersama kawan-kawan diantaranya Restu Adam, Feri Herianto Ardi, Ahmad Achend, Wira Alde, Nink Sirgita Sukmana, Ferry N-zihie, dan beberapa kawan lain membentuk gerakan keperdulian sosial, gerakan yang berfokus pada upaya kemanusiaan, membantu siapa saja masyarakat kurang mampu yang mengalami berbagai macam penyakit, mendampingi dan memastikan orang-orang kurang beruntung untuk mengakses bantuan kesehatan sampai benar-benar sembuh. orang-orang yang dibantu Endri dkk tidak hanya dari lombok utara tapi diseluruh NTB. Endri berhasil secara meyakinkan menggalang kekuatan urun tangan dari berbagai pihak tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari berbagai belahan dunia. ia sukses menggerakkan kepedulian banyak orang. ratusan lebih orang dengan penyakit serius berhasil diselamatkan berkat dampingan anak muda kelahiran Pekatan, lombok utara ini.

Karena itu ketika salah satu koran nasional meminta saya merekomendasikan sosok pemuda yang layak untuk diulas dalam sebuah artikel khusus, tak ragu saya menyebut nama endri. banyak hal yang saya pelajari dari ayah satu orang putra ini. ia selalu positif memandang segala hal. kami sudah sejak lama mengabdikan diri pada jalur yang sama, endri fokus dibidang kesehatan warga, saya dan kawan-kawan klub baca perempuan mencoba memberi sumbangsih dalam dunia pendidikan di gumi paer tercinta. banyak hal yang saya pelajari darinya. seperti misalnya ketika kerja-kerja sosial selama ini diberi bonus oleh Tuhan berupa apresiasi dari berbagai kalangan, diberi award /penghargaan tanpa kami minta, yang kadang malah hal itu yang digunakan satu dua orang untuk 'mengeyek / mencibir dengan mengatakan bahwa kerja-kerja kami selama ini hanya untuk popularitas dan mengejar penghargaan semata, Endri lah yang lebih sering menenangkan hati saya dengan mengatakan "biarkan saja, Kak. Yang paling penting kita tahu bahwa kita tidak seperti itu. yang paling penting Tuhan tahu kita bekerja untuk apa. yang berprasangka buruk biarkan saja sibuk dengan energi negatif dalam dirinya, sementara kita fokus sibuk bekerja dan tetap berjalan menuju tujuan pengabdian selama ini". harus saya akui, dalam beberapa hal, ia jauh lebih dewasa dari saya.

Malam ini, Endri beserta istri, putra mereka ghinam, dan kawan-kawan akan terbang ke jakarta untuk menjalani sesi wawancara dalam acara kick andy. haru benar rasa hati saya mengingat februari tahun 2013 silam saya dan kawan-kawan klub baca perempuan ada pada acara yang sama. ini waktumu adikku...betapa bangga hati kak ida dan seluruh lombok utara. tetaplah menjadi adik yang menghalau rasa bimbang, yang selalu menularkan semangat, yang membawa semangat matahari. seperti katamu selalu, media massa hanya jalan syiar untuk mempengaruhi orang agar tergerak melakukan kebaikan sekecil apapun dan penghargaan hanya bonus sekaligus pemicu untuk berbuat lebih luas lagi. tetaplah membumi. tetaplah rendah hati.

- kakakmu -