Loteng-tuturntb-
Tiga Guru ngaji di TPQ Mariani di Dusun Belah Are, Desa Durian, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah yang kini telah menyandang gelar sarjana bukti nyata keberhasilan Inaq Mariani pendiri TPQ tersebut. Hal ini merupakan hasil wawancara media ini bersama Irsyamdi Senin, 30/01/17 di Rumahnya Dusun Belah Are.
Adapun ketiga sarjana putra penyemangat Inaq Mariani adalah Zulhamdi, S. Pd, Irsyamdi, SH. I jebolan IAIN Mataram dan Mustaerudin, SE, Sy IAIN juga. Keberhasilannya mendidik dan menggembleng Anak-anaknya tentu merupakan buah dari kesabaran dan keikhlasannya.
Berawal dari mendidik anak-anaknya Inaq Mariani dipercaya warga setempat menjadi guru ngaji hingga kini. Putra terkecil Inak Mariani Mustaerudin yang kini tengah bekerja di UPT Kecamatan Janapria menuturkan "TPQ ini berdiri tahun 1993 dan waktu itu juga warga makin banyak yang memasukkan anak-anaknya menimba ilmu meski jauh sebelumnya sudah mendidik kami" tuturnya.
Ditengah kesibukannya mengurus keluarga Ia selalu ada waktu untuk peserta didiknya dimana pada pagi hari hingga sore Ia harus keliling kampung menawarkan dagangannya ke warga setempat " berdagang adalah usaha duniawi saya sedangkan mengajar untuk tabungan akhirat" katanya.
"Alhamdulillah meski sekedar berdagang ketiga putra saya berhasil jadi sarjana" tambahnya.
Dan kini 115 orang anak didik di TPQ Mariani terlihat berdesakan saat tengah menimba ilmu mengingat ruangan nya masih menggunakan Rumah peribadi yang disekat antara kamar tidur dan ruang tamu, dan Ruang yang seharusnya untuk ruang tamu terpaksa beralih fungsi demi kajian Al-qu'an. hal itu tentu sangat perlu diperhatikan agar semangat belajar peserta didik semakin kokoh.
Mirisnya peserta didik yang terlihat begitu khusuk menimba Ilmu harus menunggu giliran pasalnya IQRA dan Al-Qur'an yang mereka kaji tidak cukup " kadang mereka menggunakan lembaran-lembaran IQRA' yang sudah terpisah" kata salah satu guru ngaji. Hal tersebut tentu membutuhkan perhatian dari semua pihak khususnya pemerintah setempat.
Bukan hanya itu tapi alat tulis( Papan Tulis, Buku) Raihan, Lemari/Rak tempat penyimpanan Al-Qur'an dan lain sebagai nya terlihat sangat kurang di TPQ ini namun itu tidak menyurutkan semangatnya dalam memberikan pembinaan peserta didiknya.
Sementara program-program yang diterapkan pada TPQ ini lebih mengedepankan pemahaman dalam membaca Al-Qur'an, namun disela juga dengan kajian kitab dasar dan Yasinan serta Serakalan jadi rutinitas setiap malam Jum'at.
Dari semua peserta yang menimba ilmu di TPQ Mariani ini hanya dibebankan Rp. 3000 persiswa dalam satu bulan untuk sekedar membantunya bayar Listrik dan untuk yang lain gratis " kami ikhlas asalkan anak-anak di Dusun kami bisa baca Al-Qur'an" kata Pemilik TPQ itu.(Shi)