Loteng-tuturntb-
Tidak ramai tidak juga sepi beginilah suasana Warung Sop Papuk Sahdi menurut keterangan Wawan Sekretaris KTI Loteng Rabu, 24/01)17 di Pengadang.
Sementara Ahmad SH warga pengadang yang akrab disapa Bung Memet juga sempat memposting satu porsi sajian sop Papuk Sahdi, Ia menggambarkan ketersohoran sop tersebut.
Sop Papuk Sahdi bukan pilihan atau alternatif penghilang lapar tapi sengaja dicari saking kekhasan tangan lincahnya racik bumbu.
"Papuk Sahdi": orang di kampung kami menyebutnya demikian, secara umum kuliner ini adalah santapan pagi hari untuk buruh dan para sopir sepanjang Praya - Jelojok (Kopang) yang juga menjadi konsumsi masyarakat sekitar di Pengadang.
Kuliner ini sederhana, hanya bihun dan mie saja yang kemudian terasa istimewa karena cita rasa kuahnya yang kaya rempah. Sedikit lontong dan kacang goreng akan menambah nikmat setiap hirupan kuahnya. Anda tidak akan menemukan mie kuah ini di atas jam 10 pagi kecuali hari Senin dan Kamis. Kampung halaman selalu menawarkan "lebih" untuk kita nikmati.
Bagi yang datang dari Jelojok atau dari Praya ingat jangan terkejut lihat orang ramai di Simpang tiga Pengadang pasalnya itu pasti pelanggan Sop Papuk Sahdi. (Shi)