Harap tinggalkan pesan

Hidup Dipemerintahan Sueharto

Mataram_kabarNTB_
"Uang susah, makanan subur, pakaian kurang akhlak meningkat" pengakuan seorang kakek saat diwawancarai media ini, selasa(22/11) di pondok kecilnya berombok, Durian, Janapria, NTB. Ia bercerita penuh haru tapi berapi saat menceritakan kisah hidup diera Sueharto.

" uang hanyalah simbol kekayaan, tapi rakyat tidak ada yg kelaparan" katanya sambil mengunyah sirihnya.
Warga saat itu memang banyak pengangguran secara materi tapi secara kebutuhan terpenuhi, jiwa gotong royong dan berbagi jadi azaz tunggal sehingga tidak ada yang kelaparan.

Berbeda dengan zaman sekarang kerjaan banyak tapi makanan susah, segala sesuatu bisa dibeli, jangankan matrial jabatan pun ya.
"Kiayi/Tuan Guru kurang, pakaian susah tapi warga selalu berusaha menutupi auratnya seadanya, perzinahan tidak ada, kematian hanya karena ajal artinya mati wajar" tambahnya lagi sembari melintir rokok khasnya.

Sementara saat ini sebaliknya Kiayi/TGH banyak perzinahan merajalela, mayat tergeletak dimana-mana, anak lahir tanpa ayah, ibu jadi budak, anak jadi majikan.

"Pulanglah nak, tidak ada gunanya kamu tanya saya, dunia memang sudah bosan, tapi kalau mw selamat percayakan semua urusan kepada yang Esa" pesannya sebelum meminta media pulang.

Previous
Next Post »